
Kuret atau kuretase adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk berbagai alasan medis, seperti keguguran, pembersihan sisa kehamilan, atau diagnosis kondisi tertentu yang memengaruhi rahim.
Klinik Aborsi Jakarta, prosedur kuret dilakukan oleh dokter spesialis kandungan (Sp.OG) berpengalaman dengan standar keamanan yang tinggi. Tapi, sebenarnya seperti apa sih proses kuret itu berlangsung?
Apa Itu Prosedur Kuret?
Secara medis, kuret dikenal dengan istilah D&C (Dilation and Curettage), yaitu proses pelebaran leher rahim (serviks) dan pengangkatan jaringan di dalam rahim menggunakan alat khusus yang disebut kuret. Prosedur ini dilakukan dengan tujuan membersihkan rahim secara menyeluruh.
Indikasi Dilakukannya Kuret
Kuret biasanya disarankan oleh dokter dalam beberapa kondisi berikut:
- Terjadi keguguran dan masih ada sisa jaringan kehamilan di rahim
- Pendarahan hebat yang tidak diketahui penyebabnya
- Adanya polip atau pertumbuhan jaringan abnormal di rahim
- Diagnosis kanker rahim atau kondisi lain seperti hiperplasia endometrium
- Sebagai bagian dari prosedur aborsi medis yang aman dan legal
Persiapan Sebelum Prosedur
Sebelum menjalani kuret, pasien akan menjalani pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan kondisi rahim. Dokter juga akan menjelaskan secara menyeluruh tentang prosedur, risiko, dan perawatan pasca-kuret.
Pasien biasanya diminta untuk:
- Berpuasa 6–8 jam sebelum tindakan
- Menandatangani formulir persetujuan tindakan medis
- Tidak menggunakan pembalut atau produk kewanitaan lainnya pada hari tindakan
Tahapan Prosedur Kuret
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur kuret yang dilakukan di Klinik Aborsi Jakarta:
- Pemberian Anestesi
Pasien akan diberikan anestesi lokal atau total, tergantung pada kondisi dan preferensi medis. - Dilatasi Serviks
Dokter akan memperluas leher rahim secara perlahan menggunakan alat khusus. Proses ini bisa dilakukan secara manual atau dengan obat-obatan. - Kuretase Rahim
Setelah serviks terbuka, dokter akan menggunakan alat kuret untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim. Proses ini berlangsung beberapa menit dan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera. - Pemulihan Sementara
Setelah tindakan selesai, pasien akan dipantau selama 30–60 menit di ruang pemulihan untuk memastikan tidak ada komplikasi. Bila kondisi stabil, pasien boleh pulang pada hari yang sama.
Apakah Prosedur Kuret Menyakitkan?
Karena dilakukan dengan anestesi, rasa sakit selama prosedur biasanya minimal. Namun, setelah prosedur, pasien mungkin akan merasakan kram ringan seperti nyeri haid, disertai keluarnya bercak darah selama beberapa hari.
Perawatan Setelah Kuret
Pemulihan setelah kuret biasanya berlangsung cepat, antara 1–2 minggu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat
- Tidak berhubungan intim selama 2 minggu atau sesuai anjuran dokter
- Tidak menggunakan tampon atau melakukan douche vagina
- Mengonsumsi obat sesuai resep
- Datang untuk kontrol sesuai jadwal yang ditentukan
Risiko dan Komplikasi
Meski jarang, prosedur kuret tetap memiliki risiko seperti:
- Infeksi rahim
- Perdarahan berlebihan
- Cedera pada dinding rahim (perforasi)
- Pembentukan jaringan parut di dalam rahim (sindrom Asherman)
Namun, risiko tersebut sangat kecil bila prosedur dilakukan oleh dokter spesialis berpengalaman di klinik resmi.
Kuret yang Aman dan Legal di Jakarta
Klinik Aborsi Jakarta merupakan klinik resmi yang memiliki izin dari Dinas Kesehatan, dengan tim dokter spesialis kandungan yang profesional dan berpengalaman. Kami memahami bahwa setiap perempuan memiliki kebutuhan dan kondisi yang unik. Oleh karena itu, kami selalu mengutamakan pendekatan yang empatik dan tanpa penghakiman dalam setiap tindakan medis.
Butuh Konsultasi Tentang Kuret?
Jika Anda mengalami keguguran, memiliki kondisi medis terkait rahim, atau sedang mempertimbangkan tindakan kuret, kami siap membantu Anda dengan informasi yang akurat dan layanan medis yang aman.
Kunjungi Klinik Aborsi Jakarta di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat